KARAKTERISTIK DARI POTENSI HASIL SUMBER DAYA HUTAN ANGSANA (Pterocarpus indicus)

Dosen Penanggung Jawab:
Agus Purwoko, S.Hut., M.Si.

Oleh:
Bima Fauzy Mahendra Pulungan
171201137
Budidya Hutan 5











 PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019





KATA PENGANTAR

 Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmatnya penulis masih diberikan karunia berupa kesehatan dan kesempatan kepada penulis hingga saat ini sehingga penulis masih dapat menyelesaikan paper Penilaian Hutan  ini tepat pada waktunya.
Paper Penilaian Hutan yang berjudul “Karakteristik Dari Potensi Hasil Hutan Angsana (Pterocarpus indicus)” merupakan tugas mata kuliah Penilaian Hutan, Departemen Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
 Penulis megucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada dosen pembimbing Agus Purwoko, S.Hut., M.Si. yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun.






      Medan,   Oktober  2019
                                                           
                                     
                                                                         Penulis           




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia sesungguhnya negeri yang sangat kaya dan unik, dengan 17.560 pulau yang tersebar di hamparan khatulistiwa, diapit dua samudera Hindia dan Pasifik, dan juga dua benua Asia dan Australia, maka dengan kondisi alam seperti itu, terkandung banyak ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang jarang dimiliki oleh bangsa lain di dunia. Tak heran jika Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia untuk keanekaragaman jenis kupu-kupu, nomor dua untuk mamalia, nomor tiga untuk reptilia dan sebagainya yang semuanya terhampar dalam jutaan hektar hutan dan ber mil-mil kawasan laut kita. Meskipun demikian, dari potensi yang demikian besar, belum semua bisa teridentiifikasi jenis dan sifat-sifatnya. Bahkan yang sudah teridenfikasi pun belum diketahui semua manfaatnya. Hutan hujan tropis kita berperan sangat besar dalam menjaga keanekaragam hayati atau biodiversity kita  dengan luas  total 98,56 juta ha (Statistik Kehutanan 2011), dan satu-satunya yang tersebar di ribuan pulau. Berbeda dengan hutan tropis ”raksasa” lainnya, di Brasil dan Kongo misalnya, yang hanya ”terkumpul” pada satu kawasan/daratan saja (Siarudin, dkk., 2017).
Angsana atau sonokembang (Pterocarpus  indicus)adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan). Kayunya keras, kemerah-merahan, dan cukup berat, yang dalam perdagangan dikelompokkan sebagai narra atau rosewood. Pohon, yang kadang-kadang menjadi raksasa rimba, tinggi hingga 40m, dan gemang mencapai 350cm. Batang sering beralur atau berbonggol; biasanya dengan akar papan (banir). Tajuk lebat serupa kubah, dengan cabang-cabang yang merunduk hingga dekat tanah. Pepagan (kulit kayu) abu-abu kecoklatan, memecah atau serupa sisik halus, mengeluarkan getah bening kemerahan apabila dilukai. Angsana (Pterocarpus indicus) merupakan salah satu jenis kayu dari suku Fabaceae yang mempunyai potensi cukup banyak dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Indonesia bagian timur seperti Papua dan Sulawesi. Tanaman angsana telah dikenal sejak lama di berbagai negara terutama di kawasan Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia, baik sebagai tumbuhan pelindung di sepanjang jalan maupun sebagai hiasan. Tak seperti anggota marga Pterocarpus yang lain, yang menyukai wilayah Ugahari, angsana menyukai lingkungan hutan hujan tropika. Secara alami, pohon ini ditemukan mulai dari Burma bagian selatan, melewati Asia Tenggara dan Kepulauan  Nusantara hingga ke Pasifik barat, termasuk di Cina selatan (Lestari dan Yudi, 2017).
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana taksonomi/morfologi Pterucarpus indicus ?
2. Bagaimana potensi hasil dari Angsana/Sono Kembang?
3. Apa manfaat ekonomi Pterocarpus indicus ?

BAB II

ISI

1. Taksonomi/morfologi Pohon Angsana
Tanaman ini memiliki sebutan yang beragam di negara lain, seperti Apalit (Filipina), Chan deng (Laos), Padauk, sena, ansanah (Burma), Malay padauk, red sandalwood, amboyna (bahasa Inggris), Santal rouge, amboine (bahas Perancis) dan Indonesia memiliki sebutan beragam tergantung suku dan daerah, antara lain Asan (Aceh), sena, sona, hasona (Batak), asana, sana, langsano (Minang), angsana, babaksan (Betawi), sana kembang (Jawa dan Madura), dan lain.
Klasifikasi tanaman angsana, berdasarkan tingkat taksonomi sebagai berikut:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboidea
Genus: Pterocarpus
Spesies: Pterocarpus indicus
Morfologi tanaman angasana dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki, yaitu:
a. batang
Pohon ini memiliki ketinggian hingga 40 m dan gemangnya mencapai 350 cm, bertajuk bulat, batang berbentuk silindris, kulit bagian luar berawarna bau-abu kecokelatan, beralur dangkal dan berlentisel.
b. daun
Daun tanaman ini adalah daun majemuk dengan menyirip gasal, berseling, anak daun terdirdi dari 5-15 daun anakan, tangkai anak daun berukuran 3-7 mm, helaian anak daun berbentuk bulat memanjang, meruncing tumpul, mengkilat, pangkal membulat, bagian tepi rata, permukaan atas daun berwarna hijau berkilau, ibu tulang daun berbulu padat, pendek, tuang daun sekunder menyirip berjumlah 10-14 pasang, tulang daun tersieer agak kabur , berbentuk jala dan daun penumpu berukuran 1-2 cm.
c. bunga
Bunga tanaman ini adalah bunga majemuk bertandan, yang terletak dibagain ujung ranting atau muncul dari ketiak daun, sedikit atau tidak bercabang, berambut coklat, berbunga banyak, panjang bunga 7-11 cm, panjang tangkai anak bunga 0,5-1,5 cm, bau bunga sangat harum. Kelopak bunga berbentuk lonceng atau tabung, bergigi 5, tingginya lebih kurang 7 mm. Mahkota berwarna kuning, daun mahkota berkuku, bendera bunga berbentuk lingkaran atau bulat telur terbalik, berlipat kuta, melengkung kembali, garis tengah lebih kurang 1 cm, lunas bunga lebih pendek dariada sayap, dan pucat.
d. buah
Buah tanaman ini adalah polong, berbentuk bulat, berwarna coklat muda, berdiameter 4-6 cm, diselimuti oleh sayap yang berukuran 1-2,5 cm, berdiameter 2-3 cm dan tebal 5-8 mm. Bakal buah berambut lebat, bertangkai pendek, bakal biji berjumlah 2-6.
2. Potensi hasil dari kayu putih
Pohon angsana merupakan salah satu pohon yang memiliki manfaat beragam dalam hidup kita, mulai dari daun hingga getahnya memiliki banyak manfaat. Pohon angsana, menghasilkan getah yang banyak. Getah angsana berwarna merah kental. Getah yang keluar dari pepagan atau kulit kayu lapisan terluar batang dan akar angsana mengental dan berwarna merah gelap/merah darah, yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat (astringensia). 
Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan airnya digunakan untuk menghentikan diare, sebagai obat kumur untuk menyembuhkan sariawan, dan juga untuk mengobati migrain. Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk mengendalikan tumor, mengendalikan kanker, ekstrak getah batang angsana dapat pula dijadikan penyembuh dalam kasus keracunan. Djoko Hargono dkk., dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan dan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta, meneliti uji efek antidiare infuse kulit batang angsana terhadap tikus putih jantan.
Penelitian itu dilakukan dalam rangka untuk membuktikan efektivitasnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan simplisia secara organoleptik untuk membuktikan kebenaran simplisia yang diteliti, kemudian dilakukan uji LD 50 dan efek antidiare simplisia kulit batang angsana tersebut.
Enam kelompok perlakuan tikus putih jantan terdiri atas satu kelompok negatif, tiga kelompok diberi infus kulit batang angsana, masing-masing dengan kadar 6 persen, 18 persen, dan 60 persen serta dua kelompok kontrol positif. Uji antidiare dilakukan dengan metode transit instinal. Hasil penelitian menunjukkan infuse kulit batang angsana mempunyai efek antidiare. Semakin besar dosis diberikan semakin besar efek antidiarenya.
Ekstrak etanol daun angsana (EEDA) mempunyai aktivitas penghambatan pertumbuhan yang baik pada Staphylococcus aureus, dan kurang baik pada Streptococcus pyogenes. Sediaan salep EEDA yang diuji pada penyembuhan luka buatan kulit marmut yang diinfeksikan dengan Staphylococcus aureus memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan EEDA yang tidak dalam bentuk sediaan (P<0,05). Salep EEDA hidrofil mempunyai efek penyembuhan luka kulit marmut buatan yang lebih baik dibandingkan dengan salep EEDA hidrofob dan salep gentamisin yang beredar di pasaran (P< 0,05).
3. Manfaat ekonomi pohon
Pada masa silam, kayu sonokembang merupakan salah satu kayu yang digemari penduduk Indonesia, baik karena kualitas kayunya, keindahan motifnya, maupun karena ukurannya yang besar. Karena telah hampir punah di alam, kini Indonesia praktis tidak lagi menghasilkan kayu ini dalam aras yang berarti secara ekonomi. Nasib yang hampir serupa juga dialami oleh Filipina, Papua Nugini dan Thailand tiga negara produsen utama kayu angsana. 
Manfaat untuk industry :
Kuat dan awet, serta tahan cuaca, kayu sonokembang (narra) dapat digunakan dalam konstruksi ringan maupun berat. Dalam bentuk :
- Balok
- Kasau
- Papan
- Panil Kayu
- Rangka Bangunan
- Penutup Dinding
- Tiang
- Pilar
- Jembatan
- Bantalan Rel Kereta Api
- Kayu-kayu Penyangga
- Konstruksi Perairan Bahari
- dan lain-lain.
Warna dan motif serat kayunya yang indah kemerah-merahan, menjadikan kayu sonokembang sebagai kayu pilihan untuk
- Pembuatan mebel
- Kabinet berkelas tinggi
- Alat-alat music
- Lantai parket
- Panil kayu dekoratif
- Gagang peralatan
- Venir dekoratif untuk melapisi kayu lapis dan meja berharga mahal.
Sifat kembang susutnya yang rendah setelah kering, menjadikan kayu ini cocok untuk pembuatan alat-alat yang membutuhkan ketelitian. Batang yang terserang penyakit sehingga berkenjal (monggol) menghasilkan kayu yang kuat dan bermotif bagus, yang terkenal sebagai “amboyna”. Istilah ini berasal dari nama tempat Ambon, yang pada masa silam banyak mengeluarkan kayu termaksud yang diperdagangkan sebagai linggua, kayu buku atau kayu akar (Bld. : wortelhout). Namun sebenarnya kayu berpenyakit ini, yang serupa dengan kayu gembol pada pohon jati, terutama dihasilkan oleh wilayah timur Pulau Seram.
Manfaat untuk kesehatan
Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap/merah darah, yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat astringensia. Kino terdiri atas asam kinotanat dan zat warna merah. Simplisia yang digunakan untuk obat seperti :
- Kayu
- Resin merah (kino)
- Daun muda Angsana bersifat diuretik.
Menurut penelitian pada tahun 90-an Idari USU yang dikuti IPTEKnet bahwasanya pengaruh infus daun angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid.
Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan airnya digunakan untuk :
1. Menghentikan Diare
2. Sebagai Obat Kumur untuk menyembuhkan Sariawan
3. Dan juga untuk mengobati Migrain
Air rendaman daun-daunnya digunakan
1. untuk keramas agar rambut tumbuh lebih baik;
2. sementara daun mudanya yang dilayukan digunakan untuk mempercepat masaknya bisul.
Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk
1. Mengendalikan Tumor
2. Mengendalikan Kanker
Ekstrak getah batang angsana dapat pula dijadikan penyembuhan untuk keracunan.
Efek tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan gambir, tapi jarang diketahui.
Oleh Etnis Gayo, air remasan daun angsana yang dicampur dengan gula aren dapat menyembuhkan demam (diminum 2-3 kali sehari).
Berjaya mengekspor kayu narra hingga 3 juta kg pada tahun 1985, produksi kayu ini terus menurun di Filipina sehingga pada dua tahun berikutnya tinggal 0,4 juta kg yang bisa diekspor. Di Papua Nugini, karena mahal nilainya, ekspor kayu ini dilarang terkecuali setelah diolah. Sementara Thailand pada tahun 1990 telah memerlukan tambahan pasokan kayu ini dari Burma dan beberapa negara di Indocina , agar ekspor kayu narra gergajian yang dilakukannya bisa tetap berlangsung. 
Manfaat Lain:
1. Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di sepanjang tepi kebun wanatani.
2. Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen, mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah.

3. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan, khususnya di Asia Tenggara.

DAFTAR PUSTAKA

Siarudin, M., dkk. 2017. Keanekaragaman Hayati Jenis Pohon pada Hutan Rakyat Agroforestri di DAS Balangtieng, Sulawesi Selatan. ICRAF. Bogor.

Lestari, Dwi Wiji dan Yudi Satria. 2017. Pemanfaatan Kulit Kayu Angsana (Pterocarpus Indicus) Sebagaisumber Zat Warna Alam Pada Pewarnaan Kain Batik Sutera Utilization Of Angsana (Pterocarpus Indicus) Bark As Source Of Natural Dye In Dyeing Of Silk Batik. Jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik , Vol. 34, No. 1, Juni 2017, 35-42
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Angsana (15/10/2019 20:32 WIB)

Https://Manfaat.Co.Id/Manfaat-Pohon-Angsana (15/10/2019 20:32 WIB)

Http://Www.Satuharapan.Com/Read-Detail/Read/Angsana-Berpotensi-Menghambat-Bakteri (15/10/2019 20:32 WIB)

Https://Www.Jurnal.Id/Id/Blog/2018-Ketahui-Manfaat-Ekonomi-Kreatif-Untuk-Kesuksesan-Usaha/ (15/10/2019 20:32 WIB)

Http://Klorofilosofi.Blogspot.Com/2017/10/Segudang-Rahasia-Dan-Manfaat-Angsana.Html (15/10/2019 20:32 WIB)

KARAKTERISTIK DARI POTENSI HASIL SUMBER DAYA HUTAN

Gimana? terkadang lagi asik mabar dengan teman setelah permainan loading start awal pasti muncul dan yang bikin ribet sering stuck di INITIALIZING kaya gini sampe bermenit-menit



tapi tenang solusi nya mudah kok. itu cukup tekan tombol (BACKSPACE) tombol yang gunanya mengahpus tulisan ituloh haha setelah ditekan otomatis keloading awal dan denga harapan stucknya ilang nguehehe nih jadi gini


setelah masalah stuck selesai ada masalah populer lagi , maklum namanya juga game masih beta version, yakni masalahnya adalah NOT AUTHORIZED bikin kesel kaya gini



masalah kaya gini biasanya sama dengan masalah region, cobalah mengubah region pada pengaturan calendar dan waktu pc anda maka akan fix dengan sendirinya




Tuh add/follow ya sapa tau mabar

MENGATASI MASALAH PUBG LITE INITIALIZING STUCK DAN NOT AUTHORIZED


Paper Ekonomi Sumber Daya Hutan                                                                       Medan,    April 2019
KLASIFIKASI DAN MANFAAT JENIS SUMBER DAYA HUTAN MAHONI (Switenia mahagoni)

Dosen Penanggung Jawab:
Agus Purwoko, S.Hut., M.Si.
Oleh:
Bima Fauzy Mahendra Pulungan
171201137
HUT 4 D







PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
       Hutan mempunyai jasa yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup terutama manusia. Salah satu jasa hutan adalah mengambil karbon dioksida dari udara dan menggantimya dengan oksigen yang diperlukan makhluk lain. Maka hutan disebut paru-paru dunia. Jadi, jika terlalu banyak hutan yang rusak, tidak akan ada cukup oksigen untuk pernapasan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
I. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia
A. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Iklim :
Hutan Hujan Tropika, adalah hutan yang terdapat didaerah tropis dengan curah hujan sangat tinggi. Hutan jenis ini sangat kaya akan flora dan fauna. Di kawasan ini keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sangat tinggi. 
B. Hutan Monsun, disebut juga hutan musim.
Hutan monsun tumbuh didaerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Pada musim kemarau, tumbuhan di hutan monsun biasanya menggugurkan daunnya. Hutan monsun biasanya mempunyai tumbuhan sejenis, misalnya hutan jati, hutan bambu, dan hutan kapuk. Hutan monsun banyak terdapat di Jawa. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Statusnya
1. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah.
2. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU),
dan hak guna bangunan (HGB).
3. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat 
hukum adat.
C. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Jenis Tanamannya
1. Hutan Homogen (Sejenis), yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 % ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus.
2. Hutan Heterogen(Campuran), yaitu hutan yang terdiri atas bermacam-macam jenis tumbuhan.
D. Jenis-Jenis Hutan di Indonesia Berdasarkan Fungsinya
1. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan.
2. Hutan Konservasi.
Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
3. Hutan Produksi
Hutan produksi adalah kawasan hutan yang diperuntukkan guna produksi hasil hutan untuk memenuhi keperluan masyarakat pada umumnya serta pembangunan, industri, dan ekspor pada khususnya. 
II. Hasil-hasil hutan Indonesia dan Pemanfaatannya
Hutan di Indonesia memiliki tumbuhan yang beraneka ragam, terutama yang berbentuk pohon. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat + 40.000 jenis tumbuhan, 25.000 – 30.000jenis di antaranya adalah tumbuhan berbunga, yang merupakan 10 % dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Kekayaan hutan yang melimpah ruah tersebut meberikan manfaat kepada penduduk Indonesiamaupun bangsa lain.
Rumusan Masalah
1. Apa klasifikasi dan jenis mahoni?
2. Apa manfaat mahoni?
3. Bagaimana cara mengelola sumber daya hutan mahoni?
BAB II
ISI

Mahoni adalah salah satu jenis tumbuhan atau tanaman yang berasal dari daerah tropis, Hindia Barat. Tumbuhan ini biasanya dapat tumbuh dengan liar di berbagai hutan jati, pinggir panta dan pinggiran jalan sebagai pohon peneduh. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Meliaceae dengan ordo Spaindales yang merupakan tanaman tahunan dengan ketinggian mencapai 5-25 m, berakar tunggang, berbatang bulat, percabangan banyak dan kayunya memiliki getah kental.
Daunnya majemuk menyirip genap, jelaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkalnya runcing dan tulang daunnya menyirip. Daun muda berwarna merag, setelah tua akan berwarna hijau. Bunga tanaman ini majemuk tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun. Buahnya berbentuk bulat, berkeluk lima, berarna cokelat, didalam buah ada terdapat biji yang berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan berwarna kehitaman.

Klasifikasi pohon mahoni
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil )
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili Meliaceae
Genus : Swietenia
Spesies : Swietenia mahagoni ( L ). Jacq

Tanaman ini dapat juga bermanfaat untuk kehidupan diantaranya dapat mengurangi polusi udara dan juga akan membantu mengikat air dengan baik. 
Tanaman ini juga merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat mengatasi dan mengobati berbagai penyakit diantaranya : melancarkan peredaran darah, menurunkan atau mengurangi kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh dan juga lainnya. 
Penyebaran dan Habitat
Tanaman mahoni ini merupakan tanaman tropis dan banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai. Tanaman ini dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai. Tanaman ini menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung (tidak ternaungi). Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang mampu berttahan hidup di tanah gersang sekalipun. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup.
Pemanfaatan
Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% – 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.
Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah tanaman yang baru, karena sejak zaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya, Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan ternak.
Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin. Buahnya dilaporkan dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas, mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.

Beberapa Manfaat atau Produk Yang Dihasilkan Kayu Mahoni
1. Furniture



Furniture mahoni banyak sekali diproduksi dan harganya pun sedikit lebih murah dibandingkan dengan furniture jati. di tempat saya jepara banyak sekali yang menjual furniture mahoni murah, baik kursi,meja,lemari,set tamu dll. tp umumnya kayu mahoni digunakan untuk membuat furniture dengan warna duco. hal tersebut karena kayu jenis ini tidak memiliki pori-pori yang lebar yang sehingga cocok, namun tidak disarankan untuk dibuat furniture outdoor karena tidak tahan akan hama dan cuaca yang berubah-ubah, maka Jati lebih cocok untuk penggunaan di luar ruangan karena lebih tahan cuaca.
2. Pintu
Pintu interior mahoni memberikan pengaruh efek yang glamor dan menjadi sangat fungsional. Kayu mahoni dapat dengan mudah mengikat dan menahan lem ataupun hardware, dan kayu jenis ini tidak mudah ngulet atau melengkung sehingga cocok untuk membuat pintu yang notabenya selalu rata dan solid. jadi jangan heran kalau kalian menemui kayu mahoni digunakan untuk memebuat pintu karena benar-benar sangat cocok.

3. Alat Musik
Beberapa alat musik seperti drum, gitar, biola, dan piano grand menggunakan mahoni karena kayu tersebut memberikan suara hangat dan sangat ringan dibanding kayu berteksture keras lainya. bahkan beberapa gitar yang terbuat dari kayu mahoni dijual dengan harga mahal. jd mungkin saja alat musik dirumah kalian terbuat dari bahan ini

4. Lantai
Mahoni bisa menjadi kayu sangat ideal untuk lantai karena sangat tahan lama dan texture yang padat. Namun kayu ini cenderung menjadi semakin gelap seiring bertambahnya usia, jadi jika Anda tidak menginginkan lantai gelap di rumah Anda jangan memakai yang jenis satu ini.namun jika menginginkan suasana klasik, maka memilih kayu mahoni adalah pilihan yang tepat. 







5. Penghias
         Mahoni bisa dijadikan menjadi tanaman rumahan sebagai peneduh, beberapa produk hasil mahoni selain kayu juga sering dimanfaatkan menjadi beberapa hiasan rumah, dari dinding hingga lantai, dari interion hingga eksterior.






BAB III
KESIMPULAN


Kesimpulan
1. Tanaman ini merupakan tanaman tahunan dengan ketinggian mencapai 5-25 m, berakar tunggang, berbatang bulat, percabangan banyak, dan berkayu serta memiliki getah.
2. Pohon mahoni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47% – 69% sehingga disebut sebagai pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air, Tanaman ini juga merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat mengatasi dan mengobati berbagai penyakit diantaranya : melancarkan peredaran darah, menurunkan atau mengurangi kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Dengan memanfaatkan semaksimal mungkin dari mahoni bukan hanya kayunya sahaja melainkan beberapa bagian bagian yang penting dikarenakan kayu bukanlah segalanya dari sebuah hutan.

Paper Ekonomi Sumber Daya Hutan

- Copyright © Me, Myself, and I - Big Tiddy - Powered by Blogger - Designed by Bima and Djogan -